GASTRITIS EROSIF

Pengertian

Suatu peradangan permukaan mukosa lambung yang akut dengan kerusakan erosi. Erosif karena perlukaan hanya pada bagian mukosa. bentuk berat dari gastritis ini adalah gastritis erosive atau gastritis hemoragik. Perdarahan mukosa lambung dalam berbagai derajad dan terjadi erosi yang berarti hilangnya kontinuitas mukosa lambung pada beberapa tempat.

Etiologi

1.Obat analgetik anti inflamasi, terutama aspirin.

2.Bahan-bahan kimia

3.Merokok

4.Alkohol

5.Stres fisik yang disebabkan oleh luka bakar, sepsis, trauma, pembedahan, gagal pernafasan, gagal ginjal, kerusakan susunan saraf pusat.

6.Refluks usus ke lambung.

7.Endotoksin.

Patogenesis

Seluruh mekanisme yang menimbulkan gastritis erosif karena keadaan-keadaan klinis yang berat belum diketahui benar. Faktor-faktor yang dapat menyebabkan rusaknya mukosa lambung adalah : a) kerusakan mukosa barrier sehingga difusi balik ion H+ meninggi, b) perfusi mukosa lambung yang terganggu, c) jumlah asam lambung.

Faktor ini saling berhubungan, misalnya stres fisik yang dapat menyebabkan perfusi mukosa lambung terganggu, sehingga timbul daerah-daerah infark kecil. Di samping itu, sekresi asam lambung juga terpacu. Pada gastritis refluks, gastritis karena bahan kimia, obat, mukosa barrier rusak, menyebabkan difusi balik ion H+ meninggi. Suasana asam yang terdapat pada lumen lambung akan mempercepat kerusakan mukosa barrier oleh cairan usus.

Manifestasi Klinis

Gambaran klinis gastritis akut erosif sangat bervariasi, mulai dari yang sangat ringan asimptomatik sampai sangat berat yang dapat membawa kematian. Manifestasi tersebut adalah:

1.Muntah darah

2 Nyeri epigastrium

3.Neusa dan rasa ingin vomitus

4.Nyeri tekan yang ringan pada epigastrium

Pada pemeriksaan fisik biasanya tidak ditemukan kelainan, kecuali mereka yang mengalami perdarahan hebat hingga menimbulkan gangguan hemodinamik yang nyata seperti hipotensi, pucat, keringat dingin, takikardi sampai gangguan kesadaran.

Pemeriksaan Diagnostik

1.Endoskopi, khususnya gastroduodenoskopi. Hasil pemeriksaan akan ditemukan gambaran mukosa sembab, merah, mudah berdarah atau terdapat perdarahan spontan, erosi mukosa yang bervariasi.

2.Histopatologi.

3.Radiologi dengan kontras ganda, meskipun kadang dilakukan tapi tidak begitu memberikan hasil yang memuaskan.

Pengobatan

Pengobatan lebih ditujukan pada pencegahan terhadap setiap apsien yang beresiko tinggi, hal yang dapat dilakukan adalah ;

1.Mengatasi kedaruratan medis yang terjadi.

2.Mengatasi atau menghindari penyebab apabila dapat dijumpai.

3.Pemberian obat-obat H+ blocking, antasid atau obat-obat ulkus lambung yang lain.

Dahulu sering dilakukan kuras lambung menggunakan air es untuk menghentikan perdarahan saluran cerna atas, tapi tak ada bukti klinis yang menunjukkan bahwa tindakan tersebut memberikan manfaat dalam menghentikan perdarahan saluran cerna atas.


Proses Keperawatan Gastritis Akut

DiagnosisKeperawatan

1.Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh yang berhubungan dengan anoreksia, rangsangan muntah sendiri, penyalahgunaan laksantif, dan atau penyimpangan persepsi dengan tubuh.

2.Potensial terhadap kekurangan volume cairan (sekunder) yang berhubungan dengan diet.

3.Gangguan gambaran tubuh yang berhubungan dengan persepsi yang tidak akurat tentang diri

4.Kebutuhan koping individu yang berhubungan dengan perasaan hilangk kontrol rasa takut dengan bertambah besar dan/atau respons pribadi terhadap disfungsi keluarga.

5.Ketidakefektifan koping keluarga yang berhubungan dengan ketidakmampuan untuk mengkomunikasikan dan untuk memenuhi kebutuhan semua anggota keluarga.

6.Kurang pengetahuan dan informasi yang berhubungan dengan kondisi dan kurangnya keterampilan koping

Intervensi/Implementasi Keperawatan

Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh yang berhubungan dengan anoreksia, rangsangan muntah sendiri, penyalahgunaan laksantif, dan atau penyimpangan persepsi dengan tubuh.

1.Izinkan klien memilih makanan (makanan rendah kalori tidak diperbolehkan)

2.Buat struktur waktu makan dengan batasan waktu (misalnya 40 menit)

3.Hilangkan distraksi (misalnya pembicaraan, menonton televisi) selama waktu makan

4.Sebutkan waktu untuk makan, menghidangkan makanan, dan batas waktu makan; informasikan pada klien bahwa bila makanan tidak dimakan selama waktu yang telah disediakan, akan dibuat penggantian metode pemberian makanan yang lain.

5.Bila makanan tidak dimakan, lakukan pemberian makan melalui selang, NGT sesuai pesanan dalam keadaan seperti ini jangan berikan penawaran pada klien.

6.Lakukan metode pemberian makan pengganti setiap kali klien menolak untuk makan per oral.

7.Jauhkan perhatian selama makan bila klien menolak untuk makan.

8.Jangan biarkan klien “mengemut” makanan.

9.Kurangi perhatian saat makan

Terapi Modifikasi Perilaku

1.Klien mencapai peningkatan berat badan setiap hari karena adanya keinginan dari klien.

2.Perpisahan dari keluarga selama beberapa waktu akan sangat membantu.

3. Beralih pada aktivitas yang menyenangkan.

4. Intervensi keperawatan pembatasan bersifat teknis.

5. Isolasi sosial.

6. Komunikasi yang bermanfaat.

7. Berikan penghargaan pada klien hanya bila ia mengalami kenaikan berat badan.

8. Tindakan konsisten harus dipertahankan.

9. Setiap anggota staf harus mempunyai laporan akhir per shift tentang suatu keputusan

10.Cegah manipulasi staf dengan ceria.

Pencegahan manipulasi staf dengan cerita, melalui membuat dan pertahankan batasan yang ketat, dan diskusikan tentang batasan dan konsekuensinya, bila melanggar batasan tersebut dengan cara yang tidak menghukum, rujuk pada perilaku manipulatif.

11. Ukur berat badan

Ukur BB dengan akurat; a) timbang klien setiap hari sebelum makan pagi, b) timbang klien hanya dengan gaun, cegah untuk menyembunyikan sesuatu yang berat pada tubuh, c) tetapkan perilaku yang dapat diterima bila mencapai berat badan yang telah ditetapkan, d) dorongan perawatan bertanggung jawab untuk peningkatan berat badan.


Kriteria Evaluasi

1. Klien mengungkapkan pemahaman tentang kebutuhan nutrisi.

2. Menerima masukan kalori adekuat untuk mempertahankan berat badan normal.

3. Mengikuti kembali pola makan yang normal.


Potensial terhadap kekurangan volume cairan (sekunder) yang berhubungan dengan diet.

1. Pantau masukan dan haluan; simpan catatan di kantor perawat, dan observasi dengan sesederhana mungkin.

2. Pantau pemberian cairan dengan elektrolit /NPT sesuai pesanan; temani klien ketika mandi untuk mencegah pengosongan cairan intravena.

3. Pantau tanda vital sesuai kebutuhan.


Kriteria Evaluasi

1. Klien menunjukkan hidrasi diperlukan secara adekuat.

2. Keseimbangan antara masukan dan haluaran.


Gangguan gambaran tubuh yang berhubungan dengan persepsi yang tidak akurat tentang diri

1. Berikan hubungan positif dan penghargaan pada sesuatu yang dilakukan dengan baik oleh klien.

2. Kembangkan pengalaman yang berhasil

3. Mulailah melakukan dengan tugas-tugas yang mudah.

4. Fokuskan pada hal-hal yang positif.

5. Berikan dorongan pada klien untuk mengungkapkan pikirannya

6. Anjurkan klien untuk menguraikan tentang gambaran dirinya dan membicarakan perasaan tentang diri.

7. Anjurkan higiene yang baik dan berpakaian

8. Berikan respons secara faktual dan konsisten terhadap pertanyaan klien mengenai diet dan nutrisi


Kriteria Evaluasi

1. Klien mengungkapkan pikiran positif tentang diri sendiri.

2. Mulai menerima diri sebagai orang yang kurus


Kebutuhan koping individu yang berhubungan dengan perasaan hilangk kontrol rasa takut dengan bertambah besar dan/atau respons pribadi terhadap disfungsi keluarga.

1. Berikan dorongan untuk mengungkapkan perasaan

2. Observasi dan catat respons terhadap stres.

3. Ajukan untuk datang bila stres.

4. Hindarkan menarik perhatian Anda dari ritual atau emosional klien yang behubungan dengan makan, makanan, dan sebagainya.

5.Dukung upaya klien pada penentuan diri, khususnya bila dengan keluarga.

6. Tingkatkan tehnik reduksi stres.

7. Berikan dorongan pada orang terdekat.


Kriteria Evaluasi

1. Klien mulai menunjukkan ketrampilan koping positif.

2. Mempertahankan berat badan selama periode stres.

3. Mencapai dukungan dan sumber-sumber yang tepat.


Ketidakefektifan koping keluarga yang berhubungan dengan ketidakmampuan untuk mengkomunikasikan dan untuk memenuhi kebutuhan semua anggota keluarga

1. Berikan dorongan pada klien dan keluarga untuk mengatakan pikiran, persepsi, dan perasaan.

2. Tunjukkan area yang tidak disetujui oleh klien dan anggota keluarga.

Tentukan persepsi setiap anggota keluarga tentang apa yang telah dikatakan orang lain untuk memberikan penekanan keterampilan mendengar.

Tekankan pada klien dan anggota keluarga tentang pentingnya menggunakan kata “Saya” dan menerima tanggung jawab untuk diri dengan kehadiran anggota keluarga, jasilah penasehat bagi klien dan berupaya menjadi pendukung pada penentuan diri.

3. Arahkan kembali pada kontrol konflik antara klien dan arang tua/orang terdekat terhadap makanan dan terhadap isu-isu yang berhubungan dengan jam malam, aktivitas sekolah, kepuasan kerja, dan, seterusnya.

4. Rujuk keluarga pada perawatan psikiatri yang berkelanjutan.


Kriteria Evaluasi

1. Klien mulai mengenal kebutuhan orang lain.

2. Mengidentifikasi area di mana kebutuhan serta harapan tidak terpenuhi.

3. Memberikan respons yang tepat terhadap dukungan yang diberikan.

4. Mencari bantuan bila diperlukan.


Kurang pengetahuan dan informasi yang berhubungan dengan kondisi dan kurangnya keterampilan koping

1. Berikan penekanan panduan nutrisi dan bagaimana cara mengatasi diet ketika jauh dari rumah.

2. Diskusikan dengan klien pentingnya pengkajian ulang kebutuhan kalori setiap 2 sampai 4 minggu.

3. Berikan dorongan penggunaan teknik penatalaksanaan stres.

4. Tingkatkan peogram latihan yang teratur.

5. Berikan dorongan kunjungan perawatan tindak lanjut dengan dokter dan konselor.


Kriteria Evaluasi

1.Klien mengungkapkan pentingnya perubahan gaya hidup untuk mempertahankan berat badan yang normal.

2.Klien mencari sumber konseling untuk membantu mengadakan perubahan.

3. Klien berusaha mempertahankan berat badan.

April 4, 2009 at 12:43 pm Tinggalkan komentar

NEUROBLASTOMA

Definisi

Neuroblastoma adalah kanker pada sistem saraf yang sering ditemukan pada masa kanak-kanak.

Neuroblastoma bisa tumbuh di berbagai bagian tubuh.
Kanker ini berasal dari jaringan yang membentuk sistem saraf simpatis (bagian dari sistem saraf yang mengatur fungsi tubuh involunter/diluar kehendak, dengan cara meningkatkan denyut jantung dan tekanan darah, mengkerutkan pembuluh darah dan merangsang hormon tertentu).

Neuroblastoma paling sering berasal dari jaringan kelenjar adrenal di perut.
Kanker ini biasanya segera menyebar ke kelenjar getah bening, hati, tulang dan sumsum tulang.

Sekitar 75% kasus ditemukan pada anak yang berumur kurang dari 5 tahun.
Neuroblastoma terjadi pada 1 diantara 100,000 orang dan agak lebih sering menyerang anak laki-laki.

Penyebab

Penyebabnya tidak diketahui.
Mungkin berhubungan dengan faktor keturunan karena pada sel-sel tumor ditemukan kelainan genetik tertentu.
Seperti tumor lainnya, Neuroblastoma tidak menular.

Gejala dan tanda

Gejala awal biasanya tidak spesifik, seperti hilang nafsu makan, rasa lelah, dan nyeri tulang.
Gejalanya biasanya berhubungan dengan asal dan penyebaran tumor:

  • Kanker yang berasal dari perut biasanya gejalanya berupa perut yang membesar, perut terasa penuh, nyeri perut, sulit BAB dan BAK, dan tekanan darah juga dapat meningkat.
  • Kanker yang telah menyebar ke tulang akan menyebabkan nyeri tulang
  • Kanker yang telah menyebar ke sumsum tulang menyebabkan:
    • berkurangnya jumlah sel darah merah sehingga terjadi anemia
    • berkurangnya jumlah trombosit sehingga anak mudah mengalami memar
    • berkurangnya jumlah sel darah putih sehingga anak rentan terhadap infeksi
  • Kanker yang telah menyebar ke kulit bisa menyebabkan terbentuknya benjolan-benjolan di kulit
  • Kanker yang telah menyebar ke paru-paru bisa menyebabkan gangguan pernafasan
  • Kanker yang telah menyebar ke korda spinalis bisa menyebabkan kelemahan pada lengan dan tungkai, sehingga menyebab penderita menjadi sulit berjalan.

Sekitar 90% neuroblastoma menghasilkan hormon (misalnya epinefrin, yang dapat menyebabkan meningkatnya denyut jantung dan terjadinya kecemasan).

Gejala lainnya yang mungkin ditemukan;

  • kulitnya pucat
  • di sekeliling mata tampak lingkaran hitam
  • kelelahan menahun, kelelahan yang berlebihan berlangsung selama berminggu-minggu atau berbulan-bulan
  • diare
  • rasa tidak enak badan (malaise) berlangsung selama berminggu-minggu atau berbulan-bulan
  • keringat berlebihan
  • gerakan mata yang tak terkendali
  • rewel.

Diagnosa

Jika kanker tumbuh cukup besar, dapat teraba pada pemeriksaan perut.
Jika tumor telah menyebar ke hati, hati teraba membesar.
Tumor kelenjar adrenal seringkali menyebabkan tekanan darah tinggi dan denyut jantung yang cepat.

Pemeriksaan lain yang biasa dilakukan:

  • USG perut dan dada
  • CT scan atau MRI dada dan perut
  • Rontgen dada
  • Biopsi hati, paru-paru, kulit, sumsum tulang
  • Bone Scan
  • Pemeriksaan darah lengkap.
  • Pemeriksaan air kemih untuk melihat adanya pembentukan hormon epinefrin yang berlebihan.

Pengobatan

Pengobatannya bervariasi, tergantung pada usia penderita, lokasi, ukuran dan penyebaran tumor.
Bila kanker belum menyebar, biasanya diangkat melalui pembedahan.
Bila kanker berukuran besar atau telah menyebar, diberikan kemoterapi (obat anti-kanker vincristine, siklofosfamid, doksorubisin dan cisplastin) atau terapi penyinaran.
Bila kanker sudah menyebar ke beberapa organ tubuh atau berisiko tinggi, biasanya diberikan radioterapi eksternal.
Prognosis

Prognosis tergantung kepada usia anak, ukuran tumor dan luasnya penyebaran tumor.
Pada anak yang berumur kurang dari 1 tahun dan tumornya kecil serta belum menyebar, prognosisnya sangat baik.

Beberapa penderita mengalami regresi spontan, dimana jaringan tumor mengalami pematangan dan berkembang menjadi ganglioneuroma jinak, yang dapat diangkat melalui pembedahan.
Pada kasus lainnya, tumor menyebar dengan cepat ke organ tubuh lainnya.

Respon terhadap pengobatan bervariasi, jika pengobatan dilakukan sebelum tumor menyebar, maka hasilnya biasanya memuaskan.

Neuroblastoma, NOS
Classification and external resources Klasifikasi dan eksternal

a1

microscopic view of a typical neuroblastoma with rosette formation mikroskopis melihat dari neuroblastoma khas dengan hiasan berbentuk mawar formasi

Neuroblastoma

b1

mikroskopis melihat ganglioneuroblastoma, yang merupakan pertumbuhan pada ganglia dalam sistem saraf

BiggeggSH-SY5Y

BiggeggSH-SY5Y

BiggeggSH-SY5Y

menggambarkan pertumbuhan pola yang SH-SY5Y neuroblastoma sel baris

April 4, 2009 at 12:38 pm Tinggalkan komentar

Batu-Batu Ginjal

Definisi Batu Ginjal

Batu ginjal adalah mineral yang keras dan material dari kristal yang terbentuk didalam ginjal atau saluran kencing. Batu-batu ginjal adalah penyebab yang umum dari darah dalam urin dan seringkali nyeri yang berat/parah pada perut, panggul, atau selangkangan. Batu-batu ginjal adakalanya disebut renal calculi. Satu dalam setiap 20 orang mengembangkan batu ginjal pada satu ketika dalam kehidupannya.

Kondisi dari mempunyai batu-batu ginjal diistilahkan nephrolithiasis atau urolithiasis.

Penyebab Batu Ginjal

Batu-batu ginjal terbentuk ketika ada pengurangan dalam volume urin atau kelebihan senyawa-senyawa yang membentuk batu dalam urin. Tipe batu ginjal yang paling umum mengandung kalsium dalam kombinasi dengan oxalate atau phosphate. Senyawa-senyawa kimia lain yang dapat membentuk batu-batu dalam saluran kencing termasuk asam urat (uric acid) dan amino acid cystine.

Dehidrasi melalui pemasukan cairan yang berkurang atau latihan yang berat tanpa penggantian cairan yang cukup meningkatkan risiko batu-batu ginjal. Rintangan pada aliran urin dapat juga menjurus pada pembentukan batu. Batu-batu ginjal dapat juga berakibat dari infeksi di saluran kencing; ini dikenal sebagai batu-batu struvite atau infeksi.

Pria-pria adalah paling mungkin mengembangkan batu-batu ginjal, dan orang-orang kulit putih adalah lebih sering dipengaruhi daripada orang-orang kulit hitam. Kelaziman dari batu-batu ginjal mulai meningkat ketika pria-pria mencapai umur empatpuluhannya, dan ia berlanjut untuk mendaki kedalam umur tujuhpuluhannya. Orang-orang yang telah mempunyai lebih dari satu batu ginjal cenderung mengembangkan lebih banyak batu-batu. Sejarah batu-batu ginjal keluarga juga adalah faktor risiko untuk mengembangkan batu-batu ginjal.

Sejumlah kondisi-kondisi yang berbeda dapat menjurus pada batu-batu ginjal:

  • Gout berakibat pada jumlah yang meningkat dari asam urat (uric acid) dalam urin dan dapat menjurus pada pembentukan batu-batu asam urat.
  • Hypercalciuria (kalsium yang tinggi dalam urin), kondisi yang diwariskan lainnya, menyebabkan batu-batu pada lebih dari separuh kasus-kasus. Pada kondisi ini, terlalu banyak kalsium diserap dari makanan dan dieskresikan kedalam urin, dimana ia mungkin membentuk batu-batu calcium phosphate atau calcium oxalate.
  • Kondisi-kondisi lain yang berhubungan dengan peningkatan risiko batu-batu ginjal termasuk hyperparathyroidism, penyakit-penyakit ginjal seperti renal tubular acidosis, dan beberapa kondisi-kondisi metabolik yang diwariskan termasuk cystinuria dan hyperoxaluria. Penyakit-penyakit kronis seperti diabetes dan tekanan darah tinggi (hipertensi) juga berhubungan dengan peningkatan risiko mengembangkan batu-batu ginjal.
  • Orang-orang dengan penyakit peradangan usus besar atau yang telah mempunyai bypass usus atau operasi ostomy adalah juga lebih mungkin mengembangkan batu-batu ginjal.
  • Beberapa obat-obat juga meningkatkan risiko batu-batu ginjal. Obat-obat ini termasuk beberapa diuretics, antacid-antacid yang mengandung kalsium, dan protease inhibitor Crixivan (indinavir), obat yang digunakan untuk merawat infeksi HIV.

Gejala-Gejala Batu-Batu Ginjal

Sementara beberapa batu-batu ginjal mungkin tidak menghasilkan gejala-gejala (dikenal sebagai “silent” stones), orang-orang yang mempunyai batu-batu ginjal seringkali melaporkan penimbulan yang mendadak dari nyeri kejang yang menyiksa pada punggung bagian bawahnya dan/atau pada sisi, selangkangan, atau perut. Perubahan-perubahan pada posisi tubuh tidak membebaskan nyeri ini. Nyeri secara khas turun naik/pasang surut dalam keparahannya, karakteristik dari nyeri colicky (nyeri yang adakalanya dirujuk sebagai renal colic). Ia mungkin begitu parah sehingga ia serikali disertai oleh mual dan muntah. Batu-batu ginjal juga secara karakteristik menyebabkan darah dalam urin. Jika infeksi hadir dalam saluran kencing bersama dengan batu-batu, mungkin ada demam dan kedinginan.

Mendiagnosa Batu-Batu Ginjal

Diagnosis dari batu-batu ginjal dicurigai oleh pola yang khas dari gejala-gejala ketika kemungkinan penyebab-penyebab lain dari nyeri perut atau panggul dikesampingkan. Tes-tes imaging biasanya dilakukan untuk mengkonfirmasi diagnosis. Helical CT scan tanpa material kontras adalah tes yang paling umum untuk mendeteksi batu-batu atau rintangan didalam saluran kencing. Dahulu, intravenous pyelogram (IVP; x-ray dari perut bersama dengan pemasukan dari zat pewarna kontras kedalam aliran darah) adalah tes yang paling umum digunakan untuk mendeteksi batu-batu saluran kencing, namun tes ini mempunyai risiko komplikasi-komplikasi yang lebih besar, memakan waktu lebih lama, dan melibatkan paparan radiasi yang lebih tinggi daripada helical CT scan yang tidak dikontraskan. Helical CT scans telah ditunjukan adalah alat diagnostik yang lebih efektif secara signifikan daripada IVP dalam diagnosis dari batu-batu ginjal atau saluran kencing.

Pada wanita-wanita hamil atau mereka yang harus menghindari paparan radiasi, pemeriksaan ultrasound mungkin dilakukan untuk membantu menegakan diagnosis.

Perawatan Batu-Batu Ginjal

Kebanyakan batu-batu ginjal akhirnya lewat melalui saluran kencing dengan sendirinya dalam 48 jam, dengan pemasukan cairan yang berlimpah. Obat-obat nyeri dapat diresepkan untuk pembebasan gejala. Ada beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan untuk melewatkan batu. Ini termasuk ukuran dari seseorang, sebelum lintasan batu, pembesaran prostat, kehamilan, dan ukuran dari batu. Batu 4 mm mempunyai 80% kesempatan dari lintasan sementara batu 5 mm mempunyai 20% kesempatan. Batu-batu yang lebih besar dari 9-10 mm jarang lewat dengan sendirinya dan biasanya memerlukan perawatan.

Beberpa obat-obat telah digunakan untuk meningkatkan angka-angka lintasan dari batu-batu ginjal. Ini termasuk calcium channel blockers seperti nifedipine dan alpha blockers seperti tamsulosin. Obat-obat ini mungkin diresepkan untuk beberapa orang-orang yang mempunyai batu-batu yang tidak secara cepat lewat melalui saluran kencing.

Untuk batu-batu ginjal yang tidak lewat dengan sendirinya, prosedur yang disebut lithotripsy seringkali digunakan. Pada prosedur ini, gelombang-gelombang kejut digunakan untuk memecah batu yang besar kedalam potongan-potongan yang lebih kecil yang kemudian dapat lewat melalui sistim urin.

Teknik-teknik operasi juga telah dikembangkan untuk mengangkat batu-batu ginjal. Ini mungkin dilakukan melalui sayatan kecil pada kulit (percutaneous nephrolithotomy) atau melalui alat yang dikenal sebagai ureteroscope yang dilewatkan melalui urethra dan kantong kemih keatas kedalam ureter.

Pencegahan Batu-Batu Ginjal

Daripada harus menjalani perawatan, adalah terbaik untuk menghindari batu-batu ginjal pada tempat pertama. Adalah terutama bermanfaat untuk meminum lebih banyak air. The National Institutes of Health merekomendasikan meminum sampai 12 glas penuh air setiap hari, jika anda telah mempunyai batu ginjal. Air membantu menguras senyawa-senyawa yang membentuk batu-batu di ginjal-ginjal.

Tergantung pada penyebab dari batu-batu ginjal dan sejarah medis seseorang, perubahan-perubahan diet atau obat-obat adakalanya direkomendasi untuk mengurangi kemungkinan mengembangkan lebih jauh batu-batu ginjal. Adalah terutama bermanfaat, jika sseorang telah mengeluarkan sebuah batu, untuk mendapatkan batunya diperiksa dalam laboratorium untuk menentukan tipe yang tepat dari batu sehingga tindakan-tindakan pencegahan spesifik dapat dipertimbangkan.

April 4, 2009 at 12:15 pm Tinggalkan komentar

Older Posts Newer Posts


Kunjungan

aRTi

Kalender

Mei 2024
S S R K J S M
 12345
6789101112
13141516171819
20212223242526
2728293031